karena aku “bukan sepenuhnya”, aku “setengahnya”. 
aku setengah dari setiap gender, aku setengah dari kotak-kotaknya.
karena aku tak ingin melemah, aku tak ingin dipandang setengah mata.
karena aku juga tak setangguh yang dibayangkan, aku juga pernah tersungkur, karena aku juga pernah menangis.
Aku (bukanlah) budak kehidupan dan tuntutan.
karena aku tak menuruti setiap garis hidupku, aku pembual kenyataan.
karena aku pernah menyangkal Tuhan, aku pernah mempertanyakan kebahagiaan yang
telah Ia janjikan, yang belum aku dapatkan.
karena aku pergi dari sebuah keharusan, aku kabur dari zona aman dan nyaman.
Aku (memang) si Pencari Muka.
karena aku ingin selalu bertemu dengan orang-orang baru.
karena aku haus akan passion mereka, aku ingin menghisap setiap butir buah pemikiran mereka.
Aku (tidak) sedang sakit.
karena aku bertahan dalam setiap denyut sakitnya, karena aku penyelamat atas diriku sendiri.
karena aku ingin menghabiskan hidupku pada hal-hal yang sayang untuk dilewatkan.
karena aku mengerti, bahwa sakit adalah anugerah terindah dari Tuhan untuk mengerti betapa berharganya sebuah kesehatan.
Karena aku bukan siapa-siapa tanpa siapa-siapa.
Karena aku adalah (dalam kurung) dalam perjalanan hidupku sendiri.
Karena aku berani berada di (dalam kurung) untuk waktu yang singkat, ataupun lama.
karena aku bebas di (dalam kurung), aku bebas menjadi apa yang aku inginkan.

By: Sindy Asta