Ibuku kecil bukanlah seorang yang terlahir dari keluarga kaya
dan berdarah biru, ibuku hanyalah seorang manusia biasa yang berdarah
Indonesia dan terlahir dari keluarga petani dari dusun negeri
tertinggal.
Ibuku kecil bukanlah
seorang yang memiliki nama tambahan di belakang namanya, ibuku tidak
memiliki Amd, ST, Msc, apalagi DR didepan namanya, bahkan ibuku hanya
bergelar seorang anak yang hanya mencicipi manisnya bangku sekolah
rakyat nan merakyat.
Ibuku kecil
bukanlah seorang wanita bernama indah bak indahnya warna pelangi, ibuku
tak pernah marah kepada matahari yang membakar kulitnya, ibuku tak
pernah kasar kepada sawah yang menarik nya untuk berlari.....
Ibuku
kecil bukanlah seorang anak yang mengenal manja, seorang anak yang
merengek minta dibelikan boneka,bahkan sepasang sepatu pun tak pernah
terbelikan, bagai mimpi panjang yang tak pernah berujung, Ibuku
remaja tak dilindungi oleh rumah nan megah, ia hanya ditutupi oleh
gubug-gubug nan reot, seolah tanah pun enggan menopangnya.
Ibuku
remaja bukanlah seorang pemudi berseri-seri, menari-nari diatas
kesenangan indahnya masa remaja, ibuku adalah seorang pemudi berhenti
berdiri, kembali berlari mengantarkan serantang nasi ke sawah, dan
membawa pulang segantang beras sebagai upah.
Ibuku
remaja bukanlah pemudi yang ditemani dengan rias-rias wajah nan elok,
kulitnya hanya teroleskan keringat, bedak wajah adalah kilauan sengatan
matahari menantang, tubuhnya kurus menjulang, garis wajahnya nan jelas
bak mendulang.
Ibu menangislah hatiku, jantungku terhujam, ketika kau menangis menggambarkan rinci kehidupan kecil mu nan pilu.
Ibu
aku bangga denganmu. Biarpun orang menertawakan mu dulu, biarpun orang
mengucilkan mu dulu, kini aku memuji mu ibu, aku menyanjung mu ibu,
aku dan putra-putri mu yang lain adalah bukti perjuangan mu, bukti
kegigihan mu.
Keringatmu adalah
dzikirmu.Tintamu bukanlah emas ataupun perak.Ilmu adalah tanganmu,
kakimu, dan ketegaranmu.Kaulah bidadari sesungguhnya wahai ibu.Darah mu
adalah darah mulia bagiku.Gelar mu adalah gelar dimata di Tuhan
sebagai manusia yang tegar.Kecantikanmu adalah ketegaran dan
perjuanganmu.
Ibu, Sekarang tataplah
dinding-dinding rumah kita, Rumah kita tidaklah megah, tapi kini
gubug-gubug itu telah pergi, tanahpun dengan senang menopang rumah kita,
sekalipun kini rantau menahan kita, tataplah jajaran foto-foto dirimu
dan anak-anakmu, terpampang dengan senyum bangga putera-puteri mu
dengan sebuah Toga dan tangan melilit sebuah bukti kelulusan, bukan…ini
bukanlah milik kami, ini adalah milik mu Ibu.
Ibu
tataplah kembali, hiburlah dirimu, lihatlah dalam sebuah bingkai
dirimu tersenyum diatas sebuah unta ditemani oleh Ayahku Juara bagiku
didunia ini. Ingatlah kembali setiap lembar perjalanan mu ke tanah nan
indah lagi suci. Biarlah orang-orang menatap wujud perjuanganmu. Ibu Tersenyumlah, engkau lah PahlawanKu.
:)
ILYSM mom :*
Tidak ada komentar:
Posting Komentar