“Follow your heart” barang kali adalah salah satu saran ter-ngetop di dunia. Setiap dalam kebimbangan kemudian menceritakan masalah pada teman, biasanya kalau mereka juga bingung ngasih solusi ya kata-kata yang pas banget adalah 3 kata sakti itu.
Menurut gue, it’s not always right. Kalau
emang bener, terus kenapa gue capek-capek mempertahankan seseorang yang
gue yakini dia akan terus bersama gue tapi ternyata toh ujungnya kami
pisah juga? Gue bahkan dulu pernah yakin keanehan-keanehan yang membuat
adanya persamaan di antara gue dan seseorang itu pertanda kalau dia
adalah jodoh gue. Empat tahunan gue bertahan sayang sama dia loh.
Kurang ‘follow your heart’ apa coba gue?
Di kenyataannya, when in doubt, the best way we can do is praying. Petunjuk
Tuhan ya dari mana lagi terefleksi kalau bukan dari kata hati.
Sementara, ikuti saja dulu apa yang lo yakini dalam hati benar. Sisanya,
watch and learn. Jika ternyata keyakinan tadi salah, ya anggaplah pelajaran.
Gue belajar, untuk mempertahankan seseorang itu susah, ribet, dan nge-bosenin, belum lagi mikir MoveOn nya, percaya deh gue tau rasanya... OKE STOP!
I Remembered
"And that awkward moment saat tangan yang pernah saling, ehm bergandengan, cuma bersalaman dengan kaku. Untungnya, dia mau membuka percakapan duluan."
Tidak ada komentar:
Posting Komentar